E3 2015 telah berakhir, namun seperti kebiasaan setiap tahun, ia meninggalkan begitu banyak game yang tumbuh menjadi sebuah sumber harapan yang baru bagi gamer.
Salah satu web game yang terkenal di Indonesia yaitu Jagat Play telah merangkum 20 game paling menarik perhatian di E3 2015 .Ini adalah 20 Game paling menarik perhatian di E3 2015 Versi Jagat Play:
21.Ghost Recon: Wildlands
Agak sedikit mengkhawatirkan memang, melihat bahwa terlepas dari begitu banyak franchise yang bisa mereka eksploitasi, Ubisoft tampaknya tengah jatuh hati pada dua konsep utama yang mendorong hampir semua game yang ia perkenalkan – open world dan multiplayer. Tidak percaya? Lihat saja game yang berusaha mereka dorong keluar, seperti The Crew, The Division, Rainbow Six: Siege, dan For Honor – yang kesemuanya merupakan game multiplayer. Tidak berhenti sampai di sana, game terakhir dalam event mereka yang biasanya diasosiasikan sebagai primadona dari keseluruhan event – Ghost Recon: Wildlands juga menawarkan daya tarik yang sama. Namun untuk nama yang terakhir ini, daya tariknya memang cukup menarik sebagai impresi pertama. Sebuah game multiplayer kooperatif dengan visualisasi memesona, dengan kebebasan untuk menempuh misi dengan cara apapun yang Anda inginkan.
Eitr
Game-game terbaik di E3 2015 ini bukan hanya mengakar dari game-game yang berasal dari developer ataupun publisher raksasa. Tidak sedikit game indie, seperti racikan Devolver Digital yang satu ini. Mengambil nama Eitr dengan visualisasi berbasis piksel yang kentara, ia menggabungkan pesona Diablo dan Dark Souls dalam ruang yang sama. Kerennya lagi? Anda juga akan diperkuat dengan beragam varian serangan, desain karakter, dan desain musuh yang terlihat begitu manis. Eitr sendiri rencananya akan meluncur pada tahun 2016 mendatang, dengan latar belakang mitologi Norse sebagai plot utama.
Just Cause 3
Sebuah pengalaman game open world yang gila, inilah yang Anda harapkan ketika mendengar nama “Just Cause” dari Avalanche Studios dan Square Enix setiap kali ia disebut. Beruntungnya? Bagi Anda yang berharap bahwa sensasi yang sama akan tetap dipertahankan di seri selanjutnya – Just Cause 3, Avalanche seolah hendak meyakinkan bahwa sama sekali tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dan mereka melakukan tugas tersebut dengan sangat baik di event E3 2015 kemarin. Memperlihatkan demo gameplay perdana, ledakan penuh ledakan dengan aksi yang gila via semua gadget yang dimiliki Rico langsung akan membuat para penggemar merasa tenang. Ini adalah Just Cause yang Anda kenal, dengan sensasi dan sumber kesenangan yang tampaknya kian disempurnakan.
SMT x Fire Emblem
Presentasi Digital Event milik Nintendo untuk tahun ini memang harus diakui, sangat mengecewakan. Terlalu banyak membicarakan Mario, terlalu banyak berfokus pada Amiibo, mereka seolah salah memilih game-game apa saja yang seharusnya menjadi fokus. Tidak ada pembicaraan soal Devil’s Third ataupun Fatal Frame versi Barat sama sekali. Namun bukan berarti, tidak ada yang pantas untuk dijadikan sebagai fokus perhatian. Selain tanggal rilis Xenoblade Chronicles X versi Barat yang dipastikan, salah satu proyek lain yang membuat kami jatuh hati adalah SMT x Fire Emblemn. Visualisasi ciamik,penuh warna, dengan cita rasa yang “Jepang Banget”, ia menjadi salah satu produk impian yang pantas untuk diantisipasi.
Dishonored 2
Terkadang, developer tidak perlu berjuang setengah mati untuk memperlihatkan gameplay di ajang sebesar E3 2015 untuk bisa menarik perhatian. Mereka hanya butuh mengeksploitasi sedikit elemen kejutan dan memperkenalkannya lewat trailer sinematik yang memesona. Hal inilah yang berhasil dicapai Arkane Studios via Dishonored 2. Lewat trailer sinematik perdana yang pantas untuk diacungi jempol, lewat aksi dan visualisasi atmosfer Steampunk yang masih mengalir kuat, detail bahwa Anda akan bisa memainkan dua karakter saja sudah cukup untuk membuat gamer berteriak kegirangan. Ia langsung menempatkan diri sebagai salah satu game yang pantas untuk diantisipasi.
Mirror’s Edge Catalyst
Bukan perkara mudah untuk melakukan proses reboot, apalagi untuk sebuah franchise yang baru berhasil melahirkan hanya satu produk ke dunia, dan bisa dibilang – tidak berakhir menjadi produk yang sukses dari sisi komersial. Namun komitmen DICE sebagai developer memang pantas untuk diacungi jempol. Setelah sempat menjadi misteri, mereka akhirnya memperlihatkan Mirror’s Edge Catalyst untuk pertama kalinya di event E3 2015 kemarin. Walaupun secara garis besar ia menawarkan gameplay yang serupa, DICE berjuang untuk memperkuat elemen open world yang ia miliki. Catalyst diklaim akan hadir tanpa level, sebuah dunia yang langsung bisa dieksplorasi sejak awal dengan tanpa loading screen sama sekali. Visualisasi memesona dan konsep gameplay yang disempurnakan dari versi pertamanya, Catalyst akan jadi produk unik yang tampaknya siap untuk memuaskan para penggemar Mirror’s Edge pertama.
Cuphead
Selain Eitr, ada satu game indie lain di bawah bendera Microsoft yang tampaknya mustahil untuk diabaikan begitu saja. Mengambil inspirasi dari film kartun tahun 1930-an dengan warna buram dan efek noise yang kentara, Cuphead hadir sebagai game action platform yang terhitung berhasil menangkap atmosfer tersebut dengan sangat baik. Demo gameplay perdana yang terlihat menghasilkan perasaan nostalgia yang kuat, apalagi dengan musik-musik klasik yangmungkin hanya bisa Anda nikmati dari film-film Mickey Mouse yang bahkan belum berwarna di masa lalu. Cuphead menjadi salah satu game indie yang akan tak boleh dilewatkan.
Unravel
Mengejutkan memang bahwa EA memutuskan untuk menggandeng sebuah studio developer kecil dari Swedia dan menjadikannya sebagai salah satu produk highlight mereka di ajang sebesar E3 2015. Rasa terkejut mungkin tidak hanya muncul dari gamer, tetapi juga sang developer yang terlihat begitu tegang ketika mempresentasikan game mereka – Unravel kepada dunia. Menjadikan Anda sebagai boneka benang yang harus berjuang melewati rintangan dunia sehari-hari, sembari mencari jalan terbaik untuk memastikan diri tidak tersangkut, Unravel terlihat seperti game puzzle platformer yang tidak hanya menantang, tetapi juga emosional dengan kualitas visualisasi yang memanjakan mata.
The Last Guardian
Sebuah game yang bahkan mulai diragukan eksistensinya karena setelah pengumuman besar beberapa tahun yang lalu, ia seolah tenggelam begitu saja tanpa berita. Rumor bahkan sempat menyebutkan bahwa ia sudah dibatalkan. Namun, The Last Guardian akhirnya “bangkit kembali” di E3 2015 kali ini. Masih menawarkan daya tarik dan tema yang sama, kita bahkan berkesempatan untuk mendapatkan gambaran lebih jelas soal gameplay utama seperti apa yang akan diusung. Gamer yang belum pernah mencicipi proyek Team ICO seperti ICO dan Shadow of Colossus di masa lalu mungkin akan langsung bingung dan bertanya-tanya bagaimana game dengan anak kecil dan seekor monster seperti ini bisa menarik begitu perhatian. Namun bagi mereka yang pernah mencicipi produk mereka, The Last Guardian terlihat begitu memesona. Di tengah game-game AAA yang jatuh pada jalur mainstream dengan gameplay yang mulai serupa satu sama lain, ia terlihat sebagai produk yang siap untuk menawarkan sensasi lebih baru dan menyegarkan.
Need for Speed
Ada sedikit keraguan di awal, namun semuanya seolah sirna begitu saja ketika melihat EA dan Ghost Games mempresentasikan seri reboot dari franchise game racing populer mereka – Need for Speed. Ia tampil seperti apa yang kita inginkan dari seri Need for Speed yang sudah menemani sepak terjang kita sebagai gamer sejak masa lalu. EA menyebut seri reboot ini sebagai perpaduan dari empat nilai jual terbaik dari seri-seri NFS sebelumnya: modifikasi dari Underground, dunia dari Carbon, cerita dari Most Wanted, dan inovasi gameplay dari Rivals. Sempat pesimis dengan apa yang mereka tawarkan, detail gameplay perdana yang mereka bagi via E3 2015 langsung menjadikannya sebagai salah satu game racing yang pantas untuk diantisipasi.
Mass Effect: Andromeda
Setelah begitu lama dikenal hanya sebagai “Mass Effect 4”, EA akhirnya memberi nama resmi untuk seri terbaru Mass Effect – Andromeda. Ia kian mengukuhkan diri sebagai seri yang akhirnya lepas dari bayang-bayang Shepard sebagai karakter utama. Walaupun hanya diberikan sedikit trailer sinematik yang memperlihatkan cita rasa Mass Effect yang terasa lebih modern dan sekelibat armor N7 yang kini terlihat lebih keren, Andromeda memang terlihat jauh dari kata selesai. Kita mungkin baru bisa menikmatinya dalam 2-3 tahun ke depan. Namun bukan berarti, penantian untuk benar-benar bisa mencicipinya secara langsung tidak menggebu-gebu.
Kingdom Hearts 3
Tetsuya Nomura, mendengar nama yang satu ini saja sudah cukup membuat banyak gamer langsung melemparkan prejudice yang biasanya akan berisi dua hal – sebuah game keren yang akan memakan proses pengembangan cukup lama. Namun untungnya, dengan tanggung jawab Final Fantasy XV yang akhirnya pindah ke tangan Tabata, Nomura berkesempatan untuk mempercepat salah satu proyeknya yang begitu diantisipasi – Kingdom Hearts 3. Namun tetap menjadi sebuah kejutan, bahwa ia “mampu” menawarkan sesuatu yang baru di event E3 2015 kali ini. Berfokus pada aksi sinematik Sora yang kini diperkaya dan tentu saja – visualisasi Unreal Engine yang membuatnya terasa lebih berwarna, Kingdom Hearts 3 bahkan memberikan sedikit intipan soal plot yang belum pernah ada sebelumnya. Trailer ini memang tidak bisa menawarkan kepastian apapun, namun menjadi kelegaan tersendiri, bahwa ada progress di sana.
Shenmue 3
Ketika para gamer yang tengah menikmati press con yang tengah diselenggarakan Sony di E3 2015 belum bisa menemukan “kesadaran” mereka kembali setelah sebuah pengumuman yang mengejutkan, mereka harus dihadapkan kembali dengan sebuah game lain yang juga terasa seperti sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Diminta selama bertahun-tahun, dengan realisasi yang hampir mustahil, tiba-tiba logo Shenmue 3 meluncur di layar dan diposisikan sebagai game yang memang sedang berada dalam proses produksi. Hype tidak terbendung. Lewat program Kickstarter,mereka berhasil mengumpulkan donasi super besar – USD 1 juta hanya dalam 1 jam saja, memecahkan rekor dunia sekalipun. Sony sendiri menjadikan Kickstarter untuk menguji pangsa pasar Shenmue 3 itu sendiri. Kisah Ryo Hazuki akhirnya akan punya akhirnya sendiri.
Horizon Zero Dawn
Siapa yang bisa membayangkan, bahwa menjadi sebuah konsep yang luar biasa untuk menggabungkan karakter yang terasa hidup di masa lampu dengan desain dunia dan tema yang begitu futuristik. Hijrah dari Killzone yang memang tidak terlalu memukai sebagai judul rilis Playstation 4, Guerilla membuat gamer manapun berfokus di layar kaca lewat game teranyar mereka – Horizon Zero Dawn. Dinosaurus robot, third person action sinematik yang cepat dan butuh perhitungan, dengan aksi epik dan cerita yang cukup solid, tidak berlebihan rasanya untuk menganugerahkan title IP terbaru terbaik di ajang E3 2015 ini.
Rise of the Tomb Raider
Semua kontroversi yang sempat mengitarinya seolah lenyap begitu saja ketika Crystal Dynamics, untuk pertama kalinya memperlihatkan aksi Lara Croft yang terbaru di Rise of the Tomb Raider. Kita tidak hanya membicarakan kualitas visualnya yang kini terlihat lebih mendetail dengan efek-efek yang memesona, tetapi juga sensasi petualangan yang mengalir kentara bahkan hanya lewat beberapa menit demo gameplay yang ada. Lara tersebut berada di momen-momen yang kapan saja, tampaknya bisa mengakhiri hidupnya tanpa ampun. Namun di sisi yang lain, Anda juga bisa melihat bagaimana karakternya kini jauh lebih tangguh dan siap untuk memulai aksinya sebagai seorang penjarah makam. Satu yang pasti? Bagi gamer yang sudah tidak sabar lagi, membeli Xbox One untuk hanya bisa menikmati game ini lebih cepat benar-benar terasa pantas.
Deus Ex: Mankind Divided
Bermodalkan engine teranyar mereka – Dawn, Deus Ex: Mankind Divided terus melanjutkan pesona seri Human Revolution yang sukses besar, dan terus menyempurnakan beragam sisi yang ada, dari visual hingga gameplay. Lewat sekelibat gameplay yang ditawarkan, kita bisa melihat bagaimana aksi Adam Jensen dan serangkaian kemampuan barunya mampu untuk menundukkan musuh apapun yang mengancam. Tone warna dengan kesan dunia cyberpunk yang masih kuat, Mankind Divided memperkuat posisinya sebagai salah satu game action RPG open-world yang pantas dinantikan tahun depan.
Uncharted 4: A Thief’s End
Sangat disayangkan memang, bahwa di event sebesar E3 2015, Naughty Dog justru harus mempertontonkan masalah teknis yang membuat kita melihat aksi Nathan Drake yang hanya berdiri terdiam dalam waktu yang lama. Cukup memicu mereka untuk melakukan restart demo yang sama, namun rasa malu itu, tampaknya terbayarkan dengan apa yang mereka pertontonkan di 7 menit setelahnya. Jika ada satu hal yang berhasil dilakukan Uncharted adalah mengukuhkan posisi mereka, sekaligus alasan kuat mengapa mereka pantas menjadi ujung tombak Sony dan Playstation 4. Terlibat dalam aksi kejar-kejaran yang memperlihatkan konsep dunia yang lebih luas dan terbuka daripada seri-seri Uncharted sebelumnya, A Thief’s End sangat menggoda. Apalagi lewat detail visual, voice acts dan animasi gerak sinematik yang membuat segala sesuatunya, bahkan terlihat lebih manis.
Fallout 4
Acungan dua jempol, atau berapapun jempol yang bisa kita berikan untuk mereka atas kebijakan yang ditempuh untuk Fallout 4. Tidak seperti publisher raksasa lain yang biasanya terburu-buru memperkenalkan game mereka sekedar untuk hype dan berujung tidak dirilis hingga setidaknya 8-10 tahun ke depan, mereka menempuh kebijakan lebih klasik untuk Fallout 4. Game open world ini dipertontonkan dalam format yang hampir final, dengan semua ekstra konten dan fitur seperti crafting, kustomisasi, dan kebebasan respon yang tetap menggoda. Kerennya lagi, ia hadir dengan pengumuman tanggal rilis yang ternyata, membuat gamer tidak perlu menunggu lama. 5 bulan lagi, dan selamat tinggal hidup.
Star Wars: Battlefront
Sangat rasional tampaknya untuk takut bahwa DICE akan meracik Star Wars: Battlefront menjadi “klon” Battlefield dengan sekedar skin karakter dan senjata Star Wars. Namun untungnya, semua keraguan tersebut seolah lenyap begitu saja, ketika untuk pertama kalinya, kita akhirnya bisa melihat demo gameplay seperti apa yang ia tawarkan. Demo gameplay yang cukup untuk membuat banyak gamer, pecinta Star Wars atau tidak, tersenyum lebar dari satu ujung pipi ke ujung pipi lainnya. Epik, cepat, ragam senjata, kendaraan, hingga kesempatan untuk berperan sebagai Darth Vader ataupun Luke Skywalker? SOLD! SUPER SOLD!
Final Fantasy VII Remake
Holy.. Holy.. Holy.. Sebuah lelucon yang terus diulang-ulang, sebuah mimpi yang terlihat sangat mustahil untuk tercapai, sebuah harapan yang sudah dibangun terlalu lama, E3 2015 ternyata memastikan bahwa Final Fantasy VII Remake ternyata adalah sebuah produk yang benar-benar nyata! Tidak hanya sekedar memberikan sedikit intipan, mereka bahkan memperlihatkan pendekatan visual seperti apa yang hendak mereka kejar – sebuah Midgar yang realistis, dengan sosok Barret dan Cloud yang hadir dengan penuh detail. Ketika melihat tulisan “Remake” di layar besar, tidak ada satupun gamer yang tidak menggila. Walaupun terdengar cengeng, namun pengumuman ini, benar-benar berhasil membuat kami menitikkan air mata. Dengan Kingdom Hearts 3 yang dikembangkan, sudah jelas tampaknya bahwa Final Fantasy VII Remake ini akan makan waktu lama, apalagi di tangan Tetsuya Nomura. Namun harapan untuk melihat sesuatu yang menggoda di tahun 2017 – bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-20 Final Fantasy VII – tetap sesuatu yang pantas untuk diantisipasi.
Sumber: Jagat Play
Di atas adalah 20 game yang paling menarik perhatian di E3 2015 versi Jagat Play. Apakah anda tertarik mengoleksi game-game diata?
0 comments